- Sriwijaya FC protes keras karena PSSI pimpinan Djohar Arifin memilih Semen Padang sebagai tim yang akan berlaga di Liga Champions Asia 2013. Menurut Presiden Klub Dodi Reza Alex, seharusnya penentuan siapa yang berhak menjadi wakil Indonesia harus diputuskan oleh Komite Gabungan yang dibentuk Juni lalu.
"Jika Komite Bersama PSSI yang menyatakan barulah Sriwijaya FC mau menerima karena Djohar sudah dibangkupanjangkan FIFA," tegas Dodi di Palembang, Minggu (1/7). "Sejak terjalin rekonsiliasi antara PSSI dan KPSI, Djohar tidak berhak lagi mengambil keputusan berkaitan dengan sepak bola di Tanah Air."
Ditambahkan Dodi, Semen Padang dinilai belum bisa menjadi wakil karena berasal dari kompetisi yang hanya diikuti 12 klub (Indonesian Premier League). Lain halnya dengan SFC yang dipastikan menang dari kompetisi Indonesia Super League (ISL) dimana kompetisi itu mematuhi aturan FIFA yakni diikuti 18 tim dan menerapkan sistem laga kandang maupun tandang.
"Semua juga tahu kompetisi mana yang lebih berkualitas, Liga Super atau Liga Primer," kata Dodi. "Seharusnya PSSI malu bersikap arogan seperti ini karena mengorbankan harkat dan martabat bangsa di mata dunia internasional."
Dodi berharap pertemuan awal untuk kerja Komite Gabungan yang akan digelar 12 Juli bisa menetapkan siapa wakil di LCA. SFC mengejar ambisi menang di laga internasional karena punya pengalaman bertanding di LCA 2009 dan AFC 2010.
"Tentu Sriwijaya FC ingin mengepakkan sayap di kawasan Asia," ujar Dodi. "Saya rasa dengan komposisi pemain yang dimiliki saat ini maka hasil yang didapat bisa lebih baik dari sebelumnya."
